Welcome to my blog, enjoy reading.

Pages

Senin, 06 Desember 2010

kebudayaan SA-HUYNH KALANAY DAN BACSON HOABIN

KEBUDAYAAN SA-HUYNH KALANAY

1.Asal mula kebudayaan sa-huynh
Kebudayaan Sa Huynh ada di pantai Vietnam dari akhir Kebudayaan Logam. Sa Huynh adalah kampung pesisir di selatan Da Nang, diantara Thua Thein dan delta sungai Dong Nai di provinsi Quang Nam, Vietnam.
Kebudayaan ini menghasilkan alat perunggu yang memiliki corak tersendiri. Pendukung kebudayaan ini adalah masyarakat yang berbahasa Austronesia dari kepulauan Indonesia.yang  juga memiliki keahlian tinggi dalam bidang kerajinan bahkan besi sudah digunakan masyarakat Sa Huynh ketika orang-orang Dongson masih memakai perunggu.Ragam hiasnya juga ditemukan di Taiwan, Thailand, Philipina dan Indonesia.
           
Ragam hias gerabah Indonesia mendapat pengaruh dari tradisi gerabah Sa Huynh-Kalanay (Vietnam-Filipina) dan tradisi Bau-Melayu(Malaysia Timur). tradisi pembuatan gerabah ini berlangsung sejak zaman Mesolithikum.

2.Persebaran bennda-benda perunggu yang melalui Indonesia  
   di antaranya yaitu:
          1.Melalui jalur darat ; yaitu Muangthai dan Malaysia terus ke kepulauan
               Indonesia.
            2.Melalui jalur laut; yaitu dengan menyebrangi lautan dan terus tersebar di
               Di daerah kepulauan Indonesia .

3.Hasil-hasil kebudayaan sa-huyng kalanay
    A.lingling-O
            Sejenis anting-anting yang khas atau bandul kalung dengan kedua ujungnya
       Berhias kepala hewan(kemungkinan kijang) yang ditemukan pada sejumlah tempat
       Di muangthai,Vietnam,palawan,serawak.

Bentubentuk dari liling-O



B.tempayan kubur
    Kebudayaan dalam bentuk tempayan kubur di temukan di sa-huynh termasuk
Tembikar-tembikar yang berhasil ditemukan itu emiliki hiasan-hiasan garis dan
Bidang yang diisi dengan tera tepian kerang.kebudayaan sa-huynh memiliki
Banyak persamaan dengan tempayang kubur yang ditemukan di wilayah laut
Sulawesi.





B.Bejana perunggu





KEBUDAYAAN BACSON HOABINH

1.Asal mula kebudayaan bacson hoabin
Awalnya masyarakat Bacson-Hoabinh hanya menggunkan alat dari gerabah yang sederhana berupa serpihan-serpihan batu tetapi pada tahun 600 SM mengalami dalam bentuk batu-batu yang menyerupai kapak yang berfungsi sebagai alat pemotong. Bentuknya ada yang lonjong, segi empat, segitiga, dan ada yang berbentuk berpinggang. Ditemukan pula alat-alat serpih, batu giling dari berbagai ukuran, alat-alat dari tulang dan sisa-sisa tulang belulang manusia yang dikuburkan dalam posisi terlipat.

2.Ciri-ciri dari kebudayaan Bacson Hoabinh
Istilah Bacson-Hoabinh digunakan sejak tahun 1920-an untuk menunjukkan tempat pembuatan alat-alat batu yang memiliki ciri dipangkas pada satu/ dua sisi permukaannya. Batu kali yang berukuran lebih kurang satu kepalan dan seringkali seluruh tepiannya menjadi bagian yang tajam. Ditemukan di seluruh wilayah Asia Tenggara, hingga Myanmar (Burma) di barat dan ke utara hingga propinsi-propinsi Selatan, antara 1800 dan 3000 tahun yang lalu.

3.Pusat kebudayaan.                                                                                                  Mme Madeline Colani, seorang ahli prasejarah Perancis menyebutkan/ memberi nama alat-alat tersebut sebagai kebudayaan Bacson-Hoabinh. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa Tonkin merupakan pusat kebudayaan Asia Tenggara. Dari daerah tersebut kebudayaan ini sampai ke Indonesia melalui Semenanjung Malaya (Malaysia Barat) dan Thailand.

4.Persebaran penemuan budaya Bacson Hoabinh
Ditemukan dalam  penggalian di pegunungan batu kapur di daerah Vietnam bagian utara, yaitu di daerah Bacson pegunungan Hoabinh.
Di Indonesia, alat-alat dari kebudayaan Bacson-Hoabinh dapat ditemukan di daerah Sumatera, Jawa (lembah Sungai Bengawan Solo), Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi sampai ke Papua (Irian Jaya). Di Sumatera letaknya di daerah Lhokseumawe dan Medan


0 komentar:

Posting Komentar